Penjabat Bupati Malteng Teteskan Air Mata di Aboru, Janji Kembalikan Warga Kariuw

images description

Penjabat Bupati Maluku Tengah (Malteng), DR Muhamat Marasabessy, SP, ST, M.Tech  bersama Pangdam XVI Mayjen TNI Ruruh A Setyawibawa, Danlantamal, Danrem Binaya, Dandim Ambon  dan Pulau-pulau Lease, Ketua Sinode GPM, para Ketua klasis dan sejumlah pejabat Utama Kodam XVI Pattimura, berkunjung ke Desa Aboru, Kecamatan Pulau Haruku, Sabtu (15/10/2022). Disana mereka bertemu para pengungsi Negeri Kariuw yang tinggal  di Desa Aboru. “Hari ini, saya bersama Bapak Pangdam dan rombongan berkenan hadir di tengah-tengah masyarakat Kariuw yang ada di Negeri Aboru, sebagai bentuk tanggung jawab kami untuk merasakan secara langsung berbagai masalah yang timbul akibat konflik kemanusian yang saudara-saudara alami beberapa waktu lalu,”kata Marasabessy dalam sambutanya ketika bertatap muka dengan warga Kariuw dan Aboru.
 
Selaku Penjabat Bupati Malteng, kata Kadis PUPR Provinsi Maluku ini, adalah kunjungan pertama saya. “Saya merasakan betul situasi kalian semua. Saya telah mengambil langkah cepat untuk memberikan pelayanan kepada saudara-saudara terutama untuk kebutuhan pangan, pelayanan kesehatan dan pendidikan. Saya menyadari sungguh bahwa kebijakan saya belum sepenuhnya dapat mengobati penderitaan saudara-saudara, namun saya percaya bahwa kebijakan ini cukup membantu meringankan penderitaan saudara-saudara,”terang PJ. Bupati Malteng, dengan menetes air mata. Secara khusus dihadapan Pangdam, mantan Kepala Balai Wilayah Sungai Maluku ini, melaporkan bahwa sejak dilantik sebagai penjabat bupati, dirinya telah melakukan identifikasi dan menyusun rencana aksi untuk penanganan pengungsi serta penyelesaikan konflik Pelau Kariuw.

” Beberapa waktu lalu saya mengambil insiatif untuk menangani salah satu anak Ruth Tupalessy yang mengalami tumor di bagian pundak. Puji syukur Ruth sudah pulih. Hari minggu kemarin saya mendapat laporan bahan pangan masyarakat Kariu sudah habis, hari senin saya langsung menyalurkan bantuan pangan sebanyak 350 paket untuk 350 KK di pengungsian Kariu,” jelasnya. Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Pattimura Ambon ini mengaku, telah melakukan rapat maraton dengan semua pihak, ada 3 langkah yang akan segera kita lakukan yakni Rekonsiliasi, Rehabilitasi dan Rekonstruksi. “Kita akan melakukan langkah ini secara terpadu. Peran TNI-POLRI akan kita maksimalkan untuk menghadirkan rasa aman. Sehingga melalui Bapak Pangdam saya mohon agar TNI-POLRI dapat mendukung langkah ini,”harpanya.
 
“Saya meminta kepada saudara-saudara agar dengan hati yang tulus dan ikhlas kita menatap masa depan yang lebih baik. Saya telah berkomitmen untuk bekerja keras agar pada waktunya saudara-saudara dapat segera kembali dan menetap di Negeri Kariu hidup damai dengan saudara-saudara yang ada di Negeri Pelau,”lanjutnya. Diakui, Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia Orwil melakukan semua ini dengan hati yang tulus, sebab dirinya  tidak ingin lagi ada dendam dan konflik. “Kita semua adalah satu gandong. Semangat potong dikuku rasa didaging harus kita tanamkan itu dalam hati dan jiwa kita. Kami pemerintah Kabupaten Maluku Tengah akan berjuang sekuat tenaga, menjadi mediator dan fasilitator agar konflik ini segera berakhir,”bebernya.
 
Koordinator Balai-Balai Kementerian PUPR di Provinsi Maluku itu, pihaknya melihat langsung pengungsi Kariuw, dadalah bukti Negara hadir untuk memberikan rasa aman dan damai bagi segenap anak bangsa yang ada di Negeri Kariuw“. Kerja mewujudkan perdamain abadi harus kita lakukan secara bersama-sama. Tidak ada seorang pun umat manusia yang mau hidup dengan konflik dan pertikaian. Saya sangat terbuka mendengar kritik dan masukan dari kalian semua. Apapun yang kalian minta untuk perjuangan kemanusian ini saya akan berusaha memenuhinya,”ingatnya.
 
Ketua Umum Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Provinsi Maluku ini, telah melakukan sejumlah pertemuan dengan beberapa kementrian di Jakarta melalui arahan  Gubernur Maluku, pemerintah pusat melalui kementrian terkait sudah berkomitmen untuk membantu penyelesain konflik kemanusian ini. “Karena itu, saya memohon agar mari kita berkomitmen menyelesaikan masalah ini bersama-sama. Kita berdoa kepada Tuhan Allah yang maha besar itu agar kita diberikan hikmat untuk saling menerima, saling menopang satu dengan yang lain,”harapnya.
 
Pj. Bupati Malteng, meminta dukungan pemerintah dan masyarakat Aboru untuk dapat membantu masyarakat Kariu. “Kalian orang Aboru dan orang Kariu memiliki hubungan darah pela gandong. Karena itu hubungan kalian harus dibangun atas fondasi historis itu,”tandasnya. “Tangisan dan ceritan saudara-saudara adalah tangisan kami semua, hidup di perantauan, di pengungsian tidak seperti kita hidup di rumah kita sendiri. Pendidikan anak-anak kita, pekerjaan kita apapun profesinya harus kita gumuli ini secara serius. Sekali lagi saya memohon agar kita bisa melihat masa depan yang penuh pengharapan. Kiranya Tuhan melihat hati kita yang tulus dan menjawab semua pergumulan kita,”paparnya.
 
Ketua Sinode GPM, Pdt Elifas Maspaitela mengatakan, pihaknya sangat bersyukur Penjabat Bupati Malteng, hadir langsung sebagai komitmen pemulangan warga Kariuw, ke kampung halaman.”Ini bukan kerinduan, tapi doa kami selama ini. Kehadiran Pak Pangdam dan Pak Penjabat Bupati hadir ditengah basudara semua karena campur tangan Tuhan. Tuhan menggenapkan semuanya, “terangnya. Maspaitella mengaku, pihaknya cinta damai. Kata dia, pihaknya berdiri ditengah perdamaian. “Itu proses yang kita bayar mahal.  Kami berterima kasih kepada pemerintah negeri dan masyarakat Aboru memungkinkan saudara gandong tinggal disini. Terima kasih atas dukungan pak Penjabat  Bupati, basudara Kariuw ingin kembali ke kampung halaman dan pada waktunya mereka merayakan Natal, “terangnya.

Pangdam XVI Pattimura, Mayjen Ruru A Setyawibawa mengatakan, pihaknya siap membantu pemerintah mengembalikan warga Kariuw ke kampung halaman.”Kita siap back up kapan saja.  Kita ada disini karena campur tangan dan skenario Tuhan,”kata Pangdam. Dia berharap, perdamaian hakiki terus dijaga. Ini agar kedepan tidak lagi terjadi pertikaian antar warga.”Kita ingin suasana aman dan tenteram. Kalau ada persoalan sampaikan kepada pemerintah negeri agar diselesaikan secara baik, sehingga tidak berdampak luas,”ingatnya.

Untuk itu, dia berharap, perdamaian terus dijaga agar aktivitas masyatakat berjalan baik.”Saya ingin tinggalkan Maluku dengan kesan baik. Saya tidak calon Bupati atau Gubernur, bahkan Presiden. Saya tidak punya kepentingan. Kepentingan kami adalah suasana aman dan tenteram ditengah masyarakat,”pungkasnya. Pada kesempatan itu diserahkan ratusan paket sembako, bantuan dari Pemerintah Provinsi Maluku, Kodam Pattimura, penyerahan  1.500 makan siap saji dari Pemerintah Provonsi Maluku, bingkisan kepada anak-anak  Kariuw, penyerahan dokumen kependudukan kepada warga Kariuw, berupa Kartu Keluarga, akte kelahiran, akte pernikahan, identitas anaka, KTP dan administrasi kependudukan lainya.